Rabu, 25 November 2015

DAMPAK KABUT ASAP TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bahwa kabut adalah uap air yang berada dekat permukaan tanah kemudian berkondensasi (perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat seperti gas atau uap menjadi cairan) menjadi mirip awan. Peristiwa ini terbentuk karena hawa dingin di sekitar tempat itu dan kadar kelembaban yang tinggi, yaitu mendekati 100%. Untuk menghasilkan kondensasi atau sublimasi di perlukan tingkat kejenuhan udara yang tinggi, dimana kelembaban relatif mendekati atau sama dengan 100%. Kriteria yang digunakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika adalah jika terlihat adalanya partikel-partikel mikroskopis di udara permukaan dengan jarak pandang (Visibility) mendatar kurang dari 1 Km dan nilai kelembaban Relatif(RH) 98-100%. Setiap musim kemarau kita selalu diganggu asap. Sejumlah kota di Riau maupun Kalimantan disergap asap. Jarak pandang terganggu, aktivitas sosial dan ekonomi pun terganggu. Di laut laut, maupun di sejumlah sungai yang padat transportasi air menjadi sangat rawan kecelakaan. Mengingat begitu besar dampak yang ditimbulkan oleh asap kabut terhadap kehidupan manusia dan lingkungan, maka pada makalah ini kami akan membahas sedikit mengenai asap kabut.

1.2 Kebijakan 

Pasal 69 Undang-Undang (UU) nomor 32 tahun 2009 tentang lingkungan hidupsebagai solusi mengatasi kasus dugaan pembakaran sejumlah hutan di Indonesia.
Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan menjelaskan UU tersebut mengizinkan petani membakar lahan maksimal dua hektar untuk keperluan bercocok tanam. Dan pasal tersebut menjadi penyebab sulitnya pemerintah dan penegak hukum melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan pembakaran hutan di Indonesia. Dan terkadang hutan yang dibakar dengan sengaja oleh oknum-oknum terkait meluas hingga berhektar-hektar dan menimbulkan kabut asap yang tidak baik dan pekat hingga berbulan-bulan lamanya yang tidak sehat bagi manusia.

1.3 Rumusan masalah
Ada beberapa rumusan yang ingin dibahas dalam makalah yang akan membahas tentang asap kabut, antara lain:

  1. Apa yang dimaksud dengan kabut asap?
  2. Bagaimanakah proses terbentuknya kabut asap?
  3. Bagaimanakah dampak atau asap kabut terhadap kehidupan manusia dan lingkungan?

BAB 2
ISI
2.1 Pengertian Kabut Asap
  1. Pengertian Kabut Asap
Asbut adalah kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga hitungan bulan. Di bawah keadaan cuaca yang menghalang sirkulasi udara, asbut bisa menutupi suatu kawasan dalam waktu yang lama. Perkataan "asbut" adalah singkatan dari "asap" dan " kabut ", walaupun pada perkembangan selanjutnya asbut tidak harus memiliki salah satu komponen kabut atau asap. Asbut juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara. Asbut sendiri merupakan koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair.

  1. Proses terbentuknya kabut asap
Pada umumnya, kabut terbentuk ketika udara yang jenuh akan uap air didinginkan di bawah titik bekunya. Jika udara berada di atas daerah perindustrian, udara itu mungkin juga mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap, campuran yang mencekik dan pedas yang menyebabkan orang terbatuk. Di kota-kota besar, asap pembuangan mobil dan polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan oksida-oksida nitrogen yang dirubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari. Ozon dapat terbentuk di dalam kabut berasap ini menambah racun lainnya di dalam udara. Kabut berasap ini mengiritasikan mata dan merusak paru-paru. Seperti hujan asam, kabut berasap dapat dicegah dengan mengehentikan pencemaran atmosfer. Kabut juga dapat terbentuk dari uap air yang berasal dari tanah yang lembab, tanaman-tanaman, sungai, danau, dan lautan. Uap air ini berkembang dan menjadi dingin ketika naik ke udara. Udara dapat menahan uap air hanya dalam jumlah tertentu pada suhu tertentu. Udara pada suhu 30º C dapat mengandung uap air sebangyak 30 gr uap air per m 3 , maka udara itu mengandung jumlah maksimum uap air yang dapat ditahannya. Volume yang sama pada suhu 20º C udara hanya dapat menahan 17 gr uap air. Sebanyak itulah yang dapat ditahannya pada suhu tersebut. Udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh. Ketika suhu udara turun dan jumlah uap air melewati jumlah maksimum uap air yang dapat ditahan udara, maka sebagian uap air tersebut mulai berubah menjadi embun. Kabut akan hilang ketika suhu udara meningkat dan kemampuan udara menahan uap air bertambah. Menurut istilah yang diakui secara internasional, kabut adalah embun yang mengganggu penglihatan hingga kurang dari 1 Km.

  1. Jenis-Jenis Kabut Asap
Terdapat dua jenis utama asbut. Asbut fotokimia dan asbut klasik.
  • Kabut Asap Fotokimia
Kabut asap jenis ini pada umumnya disebabkan oleh beberapa jenis hasil pembakaran bahan kimia yang dikatalisasi oleh kehadiran cahaya matahari. Asbut ini mengandung:
 hasil oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen dioksida
 ozon troposferik
 VOCs (volatile organic compounds)
 peroxyacyl nitrat (PAN)
VOC's adalah hasil penguapan dari bahan bakar minyak, cat, solven, pestisida dan bahan kimia lain. Sementara oksida nitrogen banyak dihasilkan oleh proses pembakaran dalam bahan bakar fosil seperti mesin mobil, pembangkit listrik, dan truk. Asbut fotokimia biasanya terjadi di daerah-daerah industri atau kota padat mobil yang menghasilkan emisi berat dan terkonsentrasi. Tetapi asbut fotokimia tidak hanya menjadi masalah di kota-kota industri, sebab bisa menyebar ke daerah non industri.

  • Kabut Asap Klasik
Merupakan asbut yang terjadi di London setelah terjadinya revolusi industri yang menghasilkan pencemaran besar-besaran dari pembakaran batu bara. Pembakaran ini menghasilkan campuran asap dan sulfur dioksida. Gunung berapi yang juga menyebabkan berlimpahnya sulfur dioksida di udara, menghasilkan asbut gunung berapi, atau vog ( vulcanic smog, asbut vulkanis).

  1. Contoh Jenis Kasus Kabut Asap
Asbut bisa terjadi pada hampir seluruh musim, tapi sejauh ini yang paling berbahaya adalah saat cuaca hangat dan cerah saat udara di lapisan atas terlalu panas untuk bisa mendukung terjadinya sirkulasi vertikal atmosfer bumi. Hal ini diperparah jika didukung keadaan dataran rendah yang dikelilingi perbukitan atau pegunungan. Asbut menjadi kejadian biasa di London pada awal abad 19 dan diberi nama "pea-soupers". Kejadian The Great Smog of 1952 (Asbut hebat tahun 1952) menghitamkan seluruh langit London dan membunuh sekitar 12.000 orang. Pemerintah Inggris Raya saat.itu mengkambinghitamkan wabah flu, karena keberatan untuk menyalahkan asap batubara yang memang terjadi. Pada 1956 , regulasi Clean Air Act 1956 memperkenalkan area bebas asap kepada negara ini. Hanya bahan bakar bebas asap yang boleh digunakan di wilayah yang telah ditentukan. Secara bertahap namun pasti, konsentrasi sulfur dioksida yang terus berkurang membuat asbut hanya menjadi kenangan di London. Hanya saja, asbut dari kendaraan tetap terjadi hingga sekarang. Pembukaan lahan dengan cara pembakaran hutan di Indonesia juga telah beberapa kali menyebabkan kasus asap di negara tetangga Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Kepadatan tinggi kilang yang terletak di Tiongkok daratan juga mencemari Hong Kong . Kini, bangunan tinggi Hong Kong sukar dilihat dengan jelas.

  1. Dampak Kabut Asap Bagi Lingkungan
Asbut menjadi masalah bagi banyak kota di dunia dan terus mengancam lingkungan. Menurut EPA U.S., udara dalam status bahaya karena problem kabut jika telah melewati batas 80 bagian persejuta (parts per billion) (ppb) atau 0.5 ppm ozone (komponen utama asbut) [1] , melebihi dari 53 ppb nitrogen dioksida atau 80 ppb partikel. Asbut dalam keadaan berat merusak dan bahkan menyebabkan masalah pernapasan bagi manusia, termasuk penyakit emphysema, bronchitis , dan asma. Kejadian klinis sering terjadi saat konsentrasi ozone levels sedang tinggi. Zat-zat yang terkandung dalam kabut asap ini antara lain:
1)      Sulfur Dioksida
Pencemaran oleh sulfur dioksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida(SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3), dan keduanya disebut Sulfur Oksida (SOx) Sumber dan distribusi dari Sulfur Dioksida.ini adalah berasal dari pembakaran arang,minyak bakar gas,kayu dan sebagainya. Sumber yang lainnya adalah dari proses-proses industri seperti pemurnian petroleum,industri asam sulfat, industri peleburan baja,dsb.
Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan terutama pada tenggorokan yang terjadi pada beberapa individu yang sensitif iritasi. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasan kadiovaskular. Pencegahan dari Sulfur dioksida antara lain dengan
Ø  Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi dengan baik
Ø  Memasang filter pada knalpot
Ø  Memasang scruber pada cerobong asap
Ø  Merawat mesin industri agar tetap baik dan melakukan pengujian secara berkala
Ø  Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar sulfur yang rendah, dll.

2)      Carbon Monoksida
Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senyawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbondioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempurna. Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia, Karbon monoksida yang berasal dari alam termasuk dari larutan, oksida metal dari atmosfer, pegunungan, kebakaran hutan, dan badai listrik alam.
Dampak karbon monoksida bagi kesehatan adalah penguraian HbCO yang relatif lambat menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi seperti ini dapat berakibat serius, bahkan fatal, karena dapat menyebabkan keracunan. Dampak keracunan CO berbhaya bagi orang yang telah menderita gangguan otot jantung.

3)      Nitrogen Dioksida
Oksigen Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri dari Nitrogen monoksida (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO2). Sumber utama Nox yang diproduksi oleh manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas dan bensin. Dampak Nitrogen Dioksida terhadap kesehatan adalah NO2 bersifat racun terutama terhadap paru-paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru-paru (edema pulmonari).

4)      Oksidan
Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi. Oksidasi adalah komponen atmosfer yang diproses oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen. Oksidan terdiri dari Ozon, Peroksiasetilnitrat, dan Hidrogen Peroksida
Dampak dari O3 bagi kesehatan adalah Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang diberi perlakuan kontak dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan pengaruh apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari. Pada kadar di udara ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN) dan Peroksiabenzoilnitrat (PbzN) mungkin menyebabkaniritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan. Peroksibenzoilnitrat (PbzN) lebih cepat menyebabkan iritasi mata.

5)      Khlorin
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1. Karena banyaknya penggunaan senyawa khlor di lapangan atau dalam industri dalam dosis berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas khlorin akibat penggunaan yang kurang efektif. Hal ini dapat menyebabkan terdapatnya gas pencemar khlorin dalam kadar tinggi di udara. Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.

6)      Partikel Debu
Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai dari <>Dampak partikel debu terhadap kesehatan dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan juga mengadakan berbagai reaksi kimia di udara.

7)      Timah Hitam
Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5°C dan titik didih 1.740°C pada tekanan atmosfer. Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, Kejang dan gangguan penglihatan.

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Asbut menjadi masalah bagi banyak kota di dunia dan terus mengancam lingkungan. Asbut dalam keadaan berat merusak dan bahkan menyebabkan masalah pernapasan bagi manusia. Ozon dapat terbentuk di dalam kabut berasap untuk
menambah racun lainnya di dalam udara. Kabut berasap ini mengiritasikan mata dan merusak paru-paru. Seperti hujan asam, kabut berasap dapat dicegah dengan mengehentikan pencemaran atmosfer. Bencana asap kabut yang terjadi sungguh meresahkan kita semua. Dampak yang ditimbulkan dari asap kabut ini sangat luas mulai dari aspek kesehatan, ekonomi, sosial budaya, hubungan internasional dan lain sebagainya. Karena besarnya dampak yang ditimbulkan tersebut maka perlu langkah yang serius dalam penanganan masalah asap kabut ini.

Jumat, 09 Oktober 2015

DAMPAK INDUSTRI TAHU TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR



Dampak Industri Tahu Terhadap Lingkungan Sekitar

Saya akan menjelaskan tentang industri pabrik tahu dan dampaknya. Pertama yaitu proses pembuatannya dengan merendam kacang kedelai sekitar kurang lebih 3 - 4 jam, sampai terlihat mendidih dan terlihat ampas tahu seperti busa sampai kedelai mengembang. Proses kedua yaitu penggilingan kedelai adalah proses menggiling kedelai yang sudah mengembang hingga menjadi hancur seperti bubur dan siap untuk di rebus. Proses pemasakan bubur kedelai menggunakan proses merebus bubur kedelai yang telah digiling sampai halus yang dicampur dengan air yang mendidih dengan cara diaduk terus menerus sampai warna bubur kedelai berubah menjadi agak pucat. Proses ini memerlukan waktu sekitar satu jam. Proses penyaringan sari tahu adalah proses menyaring bubur kedelai yang sudah berwarna agak pucat untuk dipisahkan dari ampasnya. Bubur kedelai yang sudah dipisahkan dari ampasnya kemudian ditambah cuka dan di aduk hingga terbentuk endapan hingga menggumpal, dan diamkan selama 15 menit, kemudian disaring hingga didapat tahu tersebut.
Tahap pencetakan tahu dengan proses memisahkan air sisa penggumpalan dalam sari kedelai yang sudah mengental, kemudian dicetak dan ditempatkan pada cetakan yang terbuat dari papan dengan ukuran 40 x 70 cm. Pada cetakan dialasi kain kasa dimasukkan sari kedelai, hal ini bertujuan agar tahu sesuai dengan cetakan dan tidak tercecer. Kemudian papan diatas papan cetakan diberikan papan sebagai penekan tahu agar terjadi cetakan dan diletakkan menutupi cetakan dengan batu pemberat selama 5 - 10 menit. Lalu proses selanjutnya yaitu proses pemotongan tahu dengan mengangkat sari tahu dari cetakan hingga sudah terbentuk padat, kemudian balik sari tahu dari papan cetakan ke ancak (rak bambu), ambil kain kasanya dan biasanya tahu dipotong-potong dengan bentuk kotak ataupun segitiga sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Untuk tahu putih tidak perlu direbus lagi, sedangkan untuk tahu kuning direbus lagi dengan perasan air kunyit dan garam agar warna kuning.

1.     Segi Limbah Buang Terhadap Dampak  Lingkungan

Dampak positifnya  limbah yang dihasilkan pabrik tahu berupa kulit kedelai, ampas dan air tahu masih yang dapat dimanfaatkan kembali. Pemanfaatan ampas tahu biasanya tidak diuang melainkan bisa dijadikan makanan juga yaitu oncom ataupun air tahu yang pernah dimanfaatkan menjadi bio gas. Beberapa di antaranya bisa diolah menjadi kompos dengan proses fermentasi dan pencampuran pupuk organik.
Dampak negatifnya yaitu limbah yang dihasilkan pabrik tahu berupa kulit kedelai, ampas dan air tahu masih dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk yang bermanfaat. Pemanfaatan limbah cair tahu menjadi nata de soya dan abon merupakan salah satu bentuk diversifikasi makanan berbahan baku ampas tahu. Selain itu, limbah cair tapioka juga dapat diolah menjadi nata de cassava dan limbah air kelapa dapat diolah menjadi nata de coco. Limbah berupa sayur-sayuran dan sisa bahan yang tidak termasak, bisa diolah menjadi pelet. Beberapa di antaranya bisa diolah menjadi kompos dengan proses fermentasi dan pencampuran pupuk organik.


Berikut ini cara penanggulangannya
·         peraturan yang diterapkan di lingkungan masing – masing secara konsekuen.
·         Limbah industri hendaknya dibuang pada wadah yang telah di sediakan.
·         Masyarakat di sekitar sungai perlu memperhatikan kebersihan lingkungan dan perlu memahami mengenai pemanfaatan sungai,  agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan limbah.
·         Peraturan  pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi hukuman.


2.     Segi Dampak Sosial Ekonomi
Dari segi ini dapat dilihat pemanfaatan seperti limbah air tahu yang dapat dijadikan bio gas yang fungsinya untuk memasak dan juga dapat digunakan menjadi bahan bakar diesel ataupun juga menjadi pupuk kompos yang fungsinya untuk menyuburkan tanah sehingga tumbuhan menjadi terus berkembang. Jadi kalo dilihat dari segi sosial ekonominya bukan hanya proses menjadi tahunya saja yang dapat menghasilkan namun juga dari limbah tahu dengan sedikit penelitian lebih lanjut sehingga juga dapat dimanfaatkan dan juga menghasilkan.