BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti
yang kita ketahui bahwa kabut adalah uap air yang berada dekat permukaan tanah
kemudian berkondensasi (perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat seperti
gas atau uap menjadi cairan) menjadi mirip awan. Peristiwa ini terbentuk karena
hawa dingin di sekitar tempat itu dan kadar kelembaban yang tinggi, yaitu
mendekati 100%. Untuk menghasilkan kondensasi atau sublimasi di perlukan
tingkat kejenuhan udara yang tinggi, dimana kelembaban relatif mendekati atau sama
dengan 100%. Kriteria yang digunakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi &
Geofisika adalah jika terlihat adalanya partikel-partikel mikroskopis di udara
permukaan dengan jarak pandang (Visibility) mendatar kurang dari 1 Km dan nilai
kelembaban Relatif(RH) 98-100%. Setiap musim kemarau kita selalu diganggu asap.
Sejumlah kota di Riau maupun Kalimantan disergap asap. Jarak pandang terganggu,
aktivitas sosial dan ekonomi pun terganggu. Di laut laut, maupun di sejumlah
sungai yang padat transportasi air menjadi sangat rawan kecelakaan. Mengingat
begitu besar dampak yang ditimbulkan oleh asap kabut terhadap kehidupan manusia
dan lingkungan, maka pada makalah ini kami akan membahas sedikit mengenai asap
kabut.
1.2 Kebijakan
Pasal 69 Undang-Undang (UU)
nomor 32 tahun 2009 tentang lingkungan hidupsebagai solusi mengatasi kasus
dugaan pembakaran sejumlah hutan di Indonesia.
Direktur
Eksekutif Gapki Fadhil Hasan menjelaskan UU tersebut mengizinkan petani
membakar lahan maksimal dua hektar untuk keperluan bercocok tanam. Dan pasal
tersebut menjadi penyebab sulitnya pemerintah dan penegak hukum melakukan upaya
pencegahan dan penanggulangan pembakaran hutan di Indonesia. Dan terkadang
hutan yang dibakar dengan sengaja oleh oknum-oknum terkait meluas hingga
berhektar-hektar dan menimbulkan kabut asap yang tidak baik dan pekat hingga
berbulan-bulan lamanya yang tidak sehat bagi manusia.
1.3
Rumusan masalah
Ada beberapa rumusan yang ingin dibahas
dalam makalah yang akan membahas tentang asap kabut, antara lain:
- Apa yang dimaksud dengan kabut asap?
- Bagaimanakah proses terbentuknya kabut asap?
- Bagaimanakah dampak atau asap kabut terhadap kehidupan manusia dan lingkungan?
BAB 2
ISI
2.1 Pengertian Kabut Asap
- Pengertian Kabut Asap
Asbut
adalah kasus pencemaran udara berat yang bisa terjadi berhari-hari hingga
hitungan bulan. Di bawah keadaan cuaca yang menghalang sirkulasi udara, asbut
bisa menutupi suatu kawasan dalam waktu yang lama. Perkataan "asbut"
adalah singkatan dari "asap" dan " kabut ", walaupun pada
perkembangan selanjutnya asbut tidak harus memiliki salah satu komponen kabut
atau asap. Asbut juga sering dikaitkan dengan pencemaran udara. Asbut sendiri
merupakan koloid jenis aerosol padat dan aerosol cair.
- Proses terbentuknya kabut asap
Pada
umumnya, kabut terbentuk ketika udara yang jenuh akan uap air didinginkan di
bawah titik bekunya. Jika udara berada di atas daerah perindustrian, udara itu
mungkin juga mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap,
campuran yang mencekik dan pedas yang menyebabkan orang terbatuk. Di kota-kota
besar, asap pembuangan mobil dan polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan
oksida-oksida nitrogen yang dirubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar
matahari. Ozon dapat terbentuk di dalam kabut berasap ini menambah racun
lainnya di dalam udara. Kabut berasap ini mengiritasikan mata dan merusak
paru-paru. Seperti hujan asam, kabut berasap dapat dicegah dengan mengehentikan
pencemaran atmosfer. Kabut juga dapat terbentuk dari uap air yang berasal dari
tanah yang lembab, tanaman-tanaman, sungai, danau, dan lautan. Uap air ini
berkembang dan menjadi dingin ketika naik ke udara. Udara dapat menahan uap air
hanya dalam jumlah tertentu pada suhu tertentu. Udara pada suhu 30º C dapat
mengandung uap air sebangyak 30 gr uap air per m 3 , maka udara itu mengandung
jumlah maksimum uap air yang dapat ditahannya. Volume yang sama pada suhu 20º C
udara hanya dapat menahan 17 gr uap air. Sebanyak itulah yang dapat ditahannya
pada suhu tersebut. Udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat
dikandungnya disebut udara jenuh. Ketika suhu udara turun dan jumlah uap air
melewati jumlah maksimum uap air yang dapat ditahan udara, maka sebagian uap
air tersebut mulai berubah menjadi embun. Kabut akan hilang ketika suhu udara
meningkat dan kemampuan udara menahan uap air bertambah. Menurut istilah yang
diakui secara internasional, kabut adalah embun yang mengganggu penglihatan
hingga kurang dari 1 Km.
- Jenis-Jenis Kabut Asap
Terdapat dua jenis utama asbut. Asbut
fotokimia dan asbut klasik.
- Kabut Asap Fotokimia
Kabut
asap jenis ini pada umumnya
disebabkan oleh beberapa jenis hasil pembakaran bahan kimia yang dikatalisasi
oleh kehadiran cahaya matahari. Asbut ini mengandung:
hasil oksidasi nitrogen, misalnya nitrogen
dioksida
ozon troposferik
VOCs (volatile organic compounds)
peroxyacyl nitrat (PAN)
VOC's adalah hasil penguapan dari bahan
bakar minyak, cat, solven, pestisida dan bahan kimia lain. Sementara oksida
nitrogen banyak dihasilkan oleh proses pembakaran dalam bahan bakar fosil seperti
mesin mobil, pembangkit listrik, dan truk. Asbut fotokimia biasanya terjadi di
daerah-daerah industri atau kota padat mobil yang menghasilkan emisi berat dan
terkonsentrasi. Tetapi asbut fotokimia tidak hanya menjadi masalah di kota-kota
industri, sebab bisa menyebar ke daerah non industri.
- Kabut Asap Klasik
Merupakan asbut yang terjadi di London
setelah terjadinya revolusi industri yang menghasilkan pencemaran besar-besaran
dari pembakaran batu bara. Pembakaran ini menghasilkan campuran asap dan sulfur
dioksida. Gunung berapi yang juga menyebabkan berlimpahnya sulfur dioksida di
udara, menghasilkan asbut gunung berapi, atau vog ( vulcanic smog,
asbut vulkanis).
- Contoh Jenis Kasus Kabut Asap
Asbut
bisa terjadi pada hampir seluruh musim, tapi sejauh ini yang paling berbahaya
adalah saat cuaca hangat dan cerah saat udara di lapisan atas terlalu panas
untuk bisa mendukung terjadinya sirkulasi vertikal atmosfer bumi. Hal ini
diperparah jika didukung keadaan dataran rendah yang dikelilingi perbukitan
atau pegunungan. Asbut menjadi kejadian biasa di London pada awal abad 19 dan
diberi nama "pea-soupers". Kejadian The Great Smog of 1952 (Asbut
hebat tahun 1952) menghitamkan seluruh langit London dan membunuh sekitar
12.000 orang. Pemerintah Inggris Raya saat.itu mengkambinghitamkan wabah flu,
karena keberatan untuk menyalahkan asap batubara yang memang terjadi. Pada 1956
, regulasi Clean Air Act 1956 memperkenalkan area bebas asap kepada negara ini.
Hanya bahan bakar bebas asap yang boleh digunakan di wilayah yang telah
ditentukan. Secara bertahap namun pasti, konsentrasi sulfur dioksida yang terus
berkurang membuat asbut hanya menjadi kenangan di London. Hanya saja, asbut
dari kendaraan tetap terjadi hingga sekarang. Pembukaan lahan dengan cara
pembakaran hutan di Indonesia juga telah beberapa kali menyebabkan kasus asap
di negara tetangga Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Kepadatan tinggi
kilang yang terletak di Tiongkok daratan juga mencemari Hong Kong . Kini,
bangunan tinggi Hong Kong sukar dilihat dengan jelas.
- Dampak Kabut Asap Bagi Lingkungan
Asbut
menjadi masalah bagi banyak kota di dunia dan terus mengancam lingkungan.
Menurut EPA U.S., udara dalam status bahaya karena problem kabut jika telah
melewati batas 80 bagian persejuta (parts per billion) (ppb) atau 0.5 ppm ozone
(komponen utama asbut) [1] , melebihi dari 53 ppb nitrogen dioksida atau 80 ppb
partikel. Asbut dalam keadaan berat merusak dan bahkan menyebabkan masalah
pernapasan bagi manusia, termasuk penyakit emphysema, bronchitis , dan asma.
Kejadian klinis sering terjadi saat konsentrasi ozone levels sedang tinggi. Zat-zat yang terkandung
dalam kabut asap ini
antara lain:
1) Sulfur
Dioksida
Pencemaran oleh sulfur dioksida terutama
disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu
sulfur dioksida(SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3), dan keduanya disebut Sulfur
Oksida (SOx) Sumber dan distribusi dari Sulfur Dioksida.ini adalah berasal dari
pembakaran arang,minyak bakar gas,kayu dan sebagainya. Sumber yang lainnya
adalah dari proses-proses industri seperti pemurnian petroleum,industri asam
sulfat, industri peleburan baja,dsb.
Pengaruh utama polutan Sox terhadap
manusia adalah iritasi sistem pernafasan terutama pada tenggorokan yang terjadi
pada beberapa individu yang sensitif iritasi. SO2 dianggap pencemar yang
berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis pada
sistem pernafasan kadiovaskular. Pencegahan
dari Sulfur dioksida antara lain dengan
Ø Merawat
mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi dengan baik
Ø Memasang
filter pada knalpot
Ø Memasang
scruber pada cerobong asap
Ø Merawat
mesin industri agar tetap baik dan melakukan pengujian secara berkala
Ø Menggunakan
bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar sulfur yang rendah, dll.
2) Carbon
Monoksida
Karbon dan Oksigen dapat bergabung
membentuk senyawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yang tidak
sempurna dan karbondioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempurna. Karbon
monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi sumber utamanya
adalah dari kegiatan manusia, Karbon monoksida yang berasal dari alam termasuk
dari larutan, oksida metal dari atmosfer, pegunungan, kebakaran hutan, dan
badai listrik alam.
Dampak karbon monoksida bagi kesehatan
adalah penguraian HbCO yang relatif lambat menyebabkan terhambatnya kerja
molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kondisi seperti ini dapat berakibat serius, bahkan fatal, karena dapat
menyebabkan keracunan. Dampak keracunan CO berbhaya bagi orang yang telah
menderita gangguan otot jantung.
3) Nitrogen
Dioksida
Oksigen Nitrogen (NOx) adalah kelompok
gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri dari Nitrogen monoksida (NO) dan
Nitrogen Dioksida (NO2). Sumber utama Nox yang diproduksi oleh manusia adalah
dari pembakaran dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor,
produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx buatan manusia
berasal dari pembakaran arang, minyak, gas dan bensin. Dampak Nitrogen
Dioksida terhadap kesehatan adalah NO2 bersifat racun terutama terhadap
paru-paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian
besar binatang dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala
pembengkakan paru-paru (edema pulmonari).
4) Oksidan
Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara
selain oksigen yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi. Oksidasi adalah
komponen atmosfer yang diproses oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia
yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera
dioksidasi oleh oksigen. Oksidan terdiri dari Ozon, Peroksiasetilnitrat, dan
Hidrogen Peroksida
Dampak dari O3 bagi kesehatan adalah
Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang diberi perlakuan kontak
dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan pengaruh apapun, pada
kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kontak dengan
Ozon pada kadar 1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada orang-orang yang sensitif dapat
mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan orang,
kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama beberapa waktu akan
mengakibatkan edema pulmonari. Pada kadar di udara ambien yang normal,
peroksiasetilnitrat (PAN) dan Peroksiabenzoilnitrat (PbzN) mungkin
menyebabkaniritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan.
Peroksibenzoilnitrat (PbzN) lebih cepat menyebabkan iritasi mata.
5) Khlorin
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna
hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat
udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat
terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1. Karena
banyaknya penggunaan senyawa khlor di lapangan atau dalam industri dalam dosis
berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas khlorin akibat penggunaan yang
kurang efektif. Hal ini dapat menyebabkan terdapatnya gas pencemar khlorin
dalam kadar tinggi di udara. Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat
menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk
dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk
asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan
peradangan.
6) Partikel
Debu
Partikulat debu melayang (Suspended
Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai
senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang
sangat kecil, mulai dari <>Dampak partikel debu terhadap kesehatan dapat
mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Selain dapat
berpengaruh negatif terhadap kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu
daya tembus pandang mata dan juga mengadakan berbagai reaksi kimia di udara.
7) Timah
Hitam
Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak
yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada
327,5°C dan titik didih 1.740°C pada tekanan atmosfer. Gangguan kesehatan
adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang
menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala
keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan
sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan
hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota
badan, Kejang dan gangguan penglihatan.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Asbut
menjadi masalah bagi banyak kota di dunia dan terus mengancam lingkungan. Asbut
dalam keadaan berat merusak dan bahkan menyebabkan masalah pernapasan bagi
manusia. Ozon dapat terbentuk di dalam kabut berasap untuk
menambah racun lainnya di dalam udara.
Kabut berasap ini mengiritasikan mata dan merusak paru-paru. Seperti hujan
asam, kabut berasap dapat dicegah dengan mengehentikan pencemaran atmosfer.
Bencana asap kabut yang terjadi sungguh meresahkan kita semua. Dampak yang
ditimbulkan dari asap kabut ini sangat luas mulai dari aspek kesehatan,
ekonomi, sosial budaya, hubungan internasional dan lain sebagainya. Karena
besarnya dampak yang ditimbulkan tersebut maka perlu langkah yang serius dalam
penanganan masalah asap kabut ini.